Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) menilai, kondisi angkutan transportasi darat tidak jauh berbeda dengan transportasi lain yang terdampak karena Covid 19. Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan menyebutkan kondisi para Pengusaha Otobus (PO) yang melayani angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) mengalami kesulitan dalam hal okupansi dan pendapatan. Ia menyebutkan, para pengusaha bus lebih memilih mengembalikan armada mereka dibandingkan harus merugi karena harus membayar sewa sedangkan pendapatan masih belum membaik.
"Kondisinya saat ini, para pengusaha mencari segala cara untuk dapat menutupi biaya operasional yang ada seperti membayar gaji para sopir dan karyawan," kata Lesani. Maka dari itu, lanjut Lesani, perlu adanya bantuan dari pemerintah bukan soal stimulus kucuran dana tapi para PO Bus ini butuh relaksasi pembayaran kredit armada mereka khususnya yang melalui leasing atau lembaga non bank. "Jika terus sepertinya, bukan tidak mungkin para pengusaha bus ini terpaksa untuk berhenti beroperasi dan memulangkan armada mereka kepada leasing karena sulit mendapatkan penumpang," jar Lesani.